Harga BBM Dunia Melejit: Ancaman Inflasi di Indonesia Makin Nyata
Harga BBM Dunia Melejit: Ancaman Inflasi di Indonesia Makin Nyata |
Kenaikan harga minyak global kembali menaik, menggetarkan perekonomian dunia. Indonesia sebagai negara pengimpor energi, tak luput dari dampaknya. Kenaikan ini berpotensi memicu inflasi baru yang makin terasa hingga ke kantong rakyat
Dalam beberapa bulan terakhir, harga minyak mentah dunia terus mengalami lonjakan. Faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik di Timur Tengah, gangguan pasokan, dan peningkatan permintaan global turut mendorong harga. Studi menunjukkan bahwa “shocks” pada harga minyak dunia memiliki efek nyata terhadap inflasi konsumen maupun produsen di berbagai negara
Untuk Indonesia, sebuah penelitian menyebut bahwa kenaikan 1% pada harga minyak dunia dapat mendorong inflasi domestik sekitar 0,33% dalam jangka tertentu.
Sebagai negara yang masih mengimpor sebagian besar kebutuhan bahan bakarnya, fluktuasi harga energi luar negeri sering “ditransmisikan” ke dalam negeri melalui berbagai jalur:
Jalur Pengaruh | Mekanisme | Dampak |
---|---|---|
Biaya produksi & transportasi meningkat | BBM naik → ongkos angkut barang & biaya produksi ikut naik | Harga barang pokok & kebutuhan sehari-hari ikut naik |
Eksposur nilai tukar & impor | Rupiah melemah → harga BBM impor makin mahal | Inflasi makin meluas |
Subsidinya ditanggung negara atau disalurkan kepada konsumen | Jika subsidi dikurangi → masyarakat harus menanggung langsung | Beban biaya hidup makin berat |
Efek psikologis & ekspektasi inflasi | Kenaikan energi bisa memicu ekspektasi bahwa harga barang lain juga naik | Inflasi inti dapat ikut terangkat |
Studi lain menunjukkan bahwa ketika harga bensin dan solar naik, jumlah orang miskin meningkat dan inflasi ikut terdongkrak jika subsidi tidak cukup memitigasi dampaknya.
Untuk meredam dampak buruk, pemerintah telah mencoba beberapa langkah:
-
Reformasi sistem subsidi BBM agar menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
-
Penyesuaian campuran biodiesel (misalnya meningkatkan proporsi biodiesel dari CPO) untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor.
-
Memantau dan mengatur harga energi agar lonjakan tak “membebani” langsung masyarakat.
Namun, tantangan besar tetap pada keseimbangan antara menjaga daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas anggaran negara.
Jika harga BBM dunia terus melejit dan subsidi tak bisa menopang sepenuhnya, Indonesia bisa mengalami inflasi merata dan signifikan. Komoditas pokok, transportasi, jasa, hingga barang konsumsi bisa ikut terdorong naik.
Bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, tekanan harga ini bisa jadi beban berat. Pemerintah dan bank sentral harus tanggap untuk mencegah inflasi bergulir menjadi krisis sosial.