Gunung Lewotobi Laki‑Laki Erupsi, Siaga Level Tertinggi

Pada 17 Juni 2025 sekitar pukul 17.35 WITA, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur kembali mengalami erupsi eksplosif. Letusan menghasilkan kolom abu tebal mencapai 10.000 meter (32.800 kaki) ke udara dan memicu peningkatan status aktivitas dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) dengan radius bahaya diperluas hingga 8 km 

Beberapa laporan menyebutkan erupsi tersebut menyebabkan pembatalan penerbangan ke dan dari Bali serta memaksa evakuasi penduduk desa-desa di sekitar lereng gunung

Menurut data PVMBG via MAGMA Indonesia, hanya dalam 1 pekan sejak 21 April, tercatat 24 erupsi spontan, dengan kolom abu rata-rata mencapai sekitar 1.000 meter . Sebelumnya pada 19 Mei sudah terjadi delapan letusan dalam satu akhir pekan, memicu naiknya status menjadi Level IV

Dampak & Tindakan Waspada

• Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 6–8 km, sesuai zona bahaya terbaru 

• Hujan abu dan kerikil turun di desa-desa seperti Boru, Wulanggitang, dan sekitarnya — masyarakat dianjurkan menggunakan masker dan pelindung hidung/mulut 

• Bandara Frans Seda Maumere dan beberapa penerbangan ke Bali dibatalkan, mempengaruhi ratusan penumpang & wisatawan 

🚨 Respon dan Mitigasi

• Tim tanggap darurat Badan Geologi dikerahkan untuk pengamatan langsung, mendirikan pos pemantau tambahan untuk memantau kreatifitas abu dan gempa vulkanik lanjutan 

• BPBD & Pemda setempat telah melakukan evaluasi jalur evakuasi dan distribusi masker ke warga terdampak.

• Pakar vulkanologi dari UGM menekankan pentingnya penguatan sistem mitigasi, seperti penataan zona aman, edukasi publik, dan peningkatan fasilitas observasi 

🌍 Signifikansi & Potensi Risiko

Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu dari lebih 120 gunung api aktif di Indonesia dan kerap menunjukkan aktivitas intens. Erupsi besar ini tidak hanya mempengaruhi kawasan lokal, tetapi juga berpotensi mengganggu jalur penerbangan nasional maupun internasional 

Erupsi pada 2025 ini dipengaruhi oleh kombinasi tekanan magmatik tinggi dan peningkatan kegempaan vulkanik serta akumulasi gas, sehingga diprediksi masih ada potensi letusan susulan dalam beberapa minggu ke depan